Yakobus 4 :13-17

BEKERJA SECARA KONSEPTUAL

Tuhan Yesus pernah mengajarkan betapa bodohnya orang yang melakukan pekerjaan tetapi tidak bisa menyelesaikannya. (Lukas 14:28-30). Tuhan Yesus menginginkan setiap orang yang percaya kepada-Nya menjadi orang yang berhasil dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Oleh karena itu, kita perlu membuat perencanaan yang baik untuk setiap aktifitas. Salah satu yang menjadi alasan sebuah rumah tangga bahkan sebuah organisasi lambat dalam pertumbuhannya adalah karena bekerja dengan tanpa sebuah perencanaan sehingga bekerja dengan asal-asalan saja, manang molo halak Batak mandok "mamereng di lapik". Maka setiap individu diharapkan agar dalam setiap pekerjaan agar terlebih dahulu menyusun perencanaan dalam hal pencapaian tujuan akhir dari pekerjaan dan atau aktifitas dimaksud. Karena bekerja dengan sebuah perencanaan yang sudah terkonsep, bukan saja pekerjaan akan menjadi praktis dan terukur, tetapi juga akan menghindari resiko yang tidak perlu serta bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pekerjaan selanjutnya. Bekerja secara konseptual adalah berarti mempersiapkan konsep kerja dengan maksud dan tujuan yang jelas,motif dan target yang akan di capai jelas dan tetap sasaran.Bekerja secara konseptual menjadi sangat penting,karena kita menyadari bahwa kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok,lusa bahkan beberapa jam dari saat ini.Itulah kenapa Badan Meteorologi dalam pemberitaan selalu menyebutkan "Perkiraan Cuaca", karena hasil pemikiran dan atau penafsiran manusia tidak selalu benar bahkan bisa melenceng sangat jauh dari kenyataan.

Mengapa demikian ?. Oleh karena perjalanan hidup manusia dan dunia ini sepenuhnya didalam kuasa Tuhan. Manusia tidak memiliki kuasa untuk melakukan semua keinginannya dan atau yang direncakanannya.Dalam Amsal 16:9 "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya". Manusia hanya memiliki kesempatan untuk memikirkan dan melakukan apa yang direncakan sesuai dengan izin dan perekenanan Tuhan. Manusia tidak dapat memperpanjang hidupnya satu haripun untuk mewujudkan apa yang dipikirkannya. Hidup manusia digambarkan seperti asap yang dalam waktu sekejap hilang diterbangkan angin.(Yakobus 4:14)

BEKERJA SECARA PROFESIONAL

Sehubungan dengan jawaban terhadap panggilan Tuhan dalam pekerjaan kita,maka kita ditantang untuk bekerja secara profesional. Orang kristen terpanggil menjawab panggilan-Nya secara profesional,sehingga produk kerja orang percaya benar-benar bermutu dan akuntabel. Salah satu aspek mutu kerja dilihat dari aspek waktu, dimana kita tidak boleh menunda mengerjakan hingga menyelesaikan pekerjaan kita. Orang percaya akan selalu mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Setiap penundaan pekerjaan tergolong kepada ke tidak-profesionalan. Seperti pameo hukum yang mengatakan Justice delayed is justice denied, artinya terlambat memberikan adalah ketidakadilan juga;jadi menunda penegakan hukum sama saja dengan peniadaan hukum itu sendiri. Oleh karena itu,profesionalisme dapat dilihat dari kesungguhan hati (komitmen) melakukan yang baik dan benar. Rausl Yakobus dengan tegas mengatakan bahwa :

"Jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik,tetapi ia tidak melakukannya,ia berdosa".(Yakobus 4:17).

Bekerja secara profesional dalam pelayanan jemaat adalah sebuah kepatutan,oleh karena itu tugas pelayanan jemaat sesungguhnya adalah misio dei,dimana para pelayan (tahbisan dan non tahbisan) hanya melakukan apa yang patut sesuai dengan panggilan(talenta/asiasi) masing-masing, artinya para pelayan jemaat pada dasarnya melakukan misi Allah untuk menyelamatkan dunia dan membangun kehidupan yang utuh, damai sejahtera sebagaimana dikehendaki-Nya sejak dunia ini diciptakan.Lebih tajam dapat dikatakan bahwa orang percaya harus mampu bebas dari segala kekuatiran kehidupan dan karena itu pelayanan jemaat bukanlah dalam rangka mencari keuntungan materi atau duniawi (Lukas 17:10;10:20).Apabila hamba-hamba Tuhan melayani demi jabatan dan atau kehormatan,ekonomi dan atau keuntungan,maka pelayanannya akan sia-sia dan tercemar dengan kepentingan politis;para pelayan seperti itu tidak akan mungkin melayani dengan tulus tanpa pamrih.Orientasi pelayanan para pelayan jemaat tahbisan seharunya adalah pertumbuhan iman warga jemaat dan pemberdayaan seluruh jemaat sehingga mampu melayani sesama dan masyarakat lainnya diduni. Pelayan tahbisan bertanggungjawab untuk memperlengkapi seluruh warga jemaat agar mampu melayani dan menjadi berkat bagi sesama dan dunia ini.Apabila seorang pelayan tahbisan berhasil mengerjakan tugasnya yang utama, yaitu memberitakan kebenaran firman Tuhan dan memperlengkapi warga jemaat menjadi misioner,maka kehidupan pelayan tahbisan juga akan sejahtera. Kesejahteraan para pelayan jemaat secara otomatis akan terjamin ketika seluruh warja jemaat sadar dan komit untuk memenuhi panggilan Tuhan secara profesional.

Post a Comment

 
Top