PENYERTAAN ALLAH BAGI ORANG YANG SETIA

Nats: Daniel 3:21-29

I. Pendahuluan


Favicon Blog Hangoluan Do Hatam
Pada pasal pertama kitab Daniel ini memberitakan tentang pemerintahan Raja Yoyakim Raja Yehuda, saat itu Yerusalem di kepung oleh Nebukadnezar raja Babel.Tuhan menyerahkan Yoyakim dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah dibawa ke tanah Sinear untuk rumah dewanya dan menjadi perbendaharaan dewanya. Dalam pengepungan tersebut,atas perintah raja Nebukadnezar untu membawa beberapa orang Israel untuk didik menjadi pengawal di istana yang berasal dari keturunan raja dan atau bangsawan,orang orang muda yang tidak bercela, berperawakan baik dan berhikmat, berpengetahuan banyak serta memiliki ilmu serta kecakapan bekerja di lingkungan istana.Artinya orang-orang muda tersebut diambil secara paksa dari tanah airnya untuk dididik menjadi orang-orang yang bekerja di Istana.Dan Daniel adalah salah seorang dari sekian banyak orang-orang yang dibawa ke Babel.Daniel yang memiliki kebijaksanaan dari Tuhan, dia dapat memberikan makna dari mimpi raja Nebukadnezar sehingga dia diangkat menjadi salah seorang pejabat Istana yang sangat dihormati dalam pemerintahan Babilonia dan pemerintahan selanjutnya.

Kitab Daniel juga berisikan salah satui berita terbesar dalam perjanjian lama,yaitu kerajaan-kerajaan dunia ini akan diganti dengan kerjaan Allah. Kitab ini juga merupakan kitab yang paling dikenal dan paling menarik dari semua kitab Nabi-Nabi namun juga adalah kitab yang paling rumit diantara kitab-kitab perjanjian lama.Kitab Daniel penuh dengan hal-hal yang serba ajaib dan menakjubkan, baik dalam peristiwa-peristiwa yang dikisahkan dalam penglihatan yang dilukiskannya sehingga kitab Daniel ini disebut Wahyu dalam Perjanjian Lama. Kitab ini bukan saja unik yaitu sebagai mata rantai rangkain sejarah tapi juga merupakan kunci bagi penafsian nubuat-nubuat.Tetapi sayang,para pengkritik modern tidak lagi percaya baik kepada mujizat maupun kepada nubuatan-nubuatannya. Mereka memahami bahwa sebagian besar ceritanya dongeng dan mustahil terjadi. Pendirian mereka telah rasionalistis dan bahkan sampai bisa menentukan apa yang Tuhan dapat dan tidak dapat perbuat. Padahal,mujizat-mujizat dalam alkitab dasarnya teguh,boleh dipercaya dan terlebih lagi sudah disahkan oleh kebangkitan Kristus. Dimana kebangkitan Kristus itu ialah materai bagi semua mujizat dalam alkitab. Artinya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan (Matius 1:37),apa yang tidak dapata dipikirkan manusia tetapi Tuhan dapat memikirkannya (Yesaya 55:8-9)

Sesungguhnya,keajaiban-keajaiban dalam Kitab Daniel terjadi karena Yerusalem telah binasa, bahkan Bait Allah yaiut harapan terakhir Tuhan sudah tidak ada lagi. Tuhan seolah-olah kalah terhadap dewa-dewa dan berhala orang babel. Israel nampaknya tidak mungkin dipulihkan lagi. Firman Tuhan yang diucapkan Yeremia 25:11 yakni bahwa sesudah 70 tahun ditawan maka Israel akana dipulihkan sepertinya sudah menjadi kemustahilan.Artinya, mujizat-mujizat dalam kitab Daniel adalah tanda-tanda yang diberikan Tuhan kepada Israel maupun kepada bangsa bangsa lainnya. Ketika kedaulatan duniawi dipindahkan dari Israel ke Babel, maka Tuhan membangkitkan hambaNya Daniel dan temannya yaitu Sadrak,Mesakh dan Abednego untuk menjadi duta bagiNya di Istana Babel. Mulai dari mulut Daniel dan tanda-tanda ajaib yang dinyatakan kepada Raja Nebukadnezar dan kerajaan-kerajaan lainnya yang berada di bawah kekuasaanya, bahwa Tuhanlah yang telah memberikan kuasa kepada mereka untuk memerintah. Mereka haruslah bertanggung jawab kepada Allah yang maha besar dan satu-satunya, yaitu Allah orang Israel.Tuhan mau memperlihatkan ketika kesaksian berhenti di Yerusalem, maka di pusat kerjaan Babel dan kerajaan lainnya,Tuhan membangkitkan kesaksian yang ajaib akan diriNya sendiri. Itu artinya bahwa Allah orang Israel adalah Allah yang menguasai seluruh dunia ini.

Pasal ketiga ini adalah salah satu cerita tentang tiga orang laki-laki teman Daniel bernama Sadrak, Mesakh dan Abednego. Peristiwanya dimulai dari sebuah aturan yang dikeluarkan Raja Nebukadnezar berisi tentang kewajiban semua orang yang ada di wilayah kekuasaanya harus menyembah patung buatannya, bila ada yang tidak mematuhi perintah itu, ia akan dibakar dalam dapur perapian. Jadi Sadrak, Mesakh dan Abednego menghadapi sebuah tantangan yang sangat berat yang harus mengorbankan jabatan dan kedudukan demi ketaatan mereka kepada Tuhan. Akibat dari sikap mereka yang tidak taat kepada perinta raja Nebukadnezar yaitu menolak untuk menyembah patung buatan raja Nebukadnezar, maka mereka diperhadapkan kepada raja untuk menerima hukuman.

II. Keterangan


1. Ayat 21-23, Iman dan Kesetiaan yang tidak tergoyahkan
Konsekuensi yang harus mereka terima adalah dilemparkan dalam perapian. Sadrak, Mesakh dan Abednego meyerahkan tubuh mereka dibakar dalam perapian yang menyala-nyala, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka. Hukuman yang seberat apapun dan bahkan kematianpun tidak dapat mengubah kepercayaan mereka kepada Tuhan.Mereka memperlihatkan bagaimana iman mereka tidaklah dapat dipengaruhi dan digoyahkan dengan ancaman hukuman kematian, baik hidup maupun mati mereka akan tetap setia kepada Allah. Keyakinan mereka bertiga ini dipertegas dengan keputusan yang konsisten,sebagai bukti kesetiaan kepada Allah yang tidak tergoyahkan, kapan, dimana dan bagaimanapun keadaaanya.Ancaman raja ternyata bukan gertakan karena mendengar pernyataan Sadrak, Mesakh dan Abednego eksekusipun dilaksanakan bahkan api pembakaran ditingkatkan menjadi 7 (tujuh) kali lebih panas, ini seakan menunjukkan tingkat kemarahan sang raja.Ketiga orang Yahudi itu diikat dan lengkap dengan pakaian dan atribut mereka;suatu eksekusi yang tidak lazim,karena biasanya para penjahat dihukum dalam keadaaan telanjang (Mat 27:35;Mazmur 22:19), tidak jelasa apa alasannya masalah pakaian ini dicatat oleh Daniel,namun ada dugaan sebagai gagasan menyatakan mujizat yang lebih besar, mengingat kain adalah bahan yang mudah terbakar dan seseorang yang dibakar dengan pakaian tidak mungkin tidak terbakar,tetapi karena iman dan kesetiaan yang tidak tergoyahkan mereka tidak terbakar.

2. Ayat 24-25, Mujizat dan Pertolongan Tuhan
Pada akhirnya dapat dilihat bahwa pertolongan Tuhan nyata dalam kehidupan Sadrak, Mesakh dan Abednego yang walaupun mereka dimasukkan dalam perapian yang menyala-nyala,namun mereka selamat tanpa luka bakar atau cacat sedikitpun.Pada masa itulah Tuhan menyatakan kemuliaanNya sehingga terjadi mujizat dan keajaiban. Mujizat yang mereka alami adalah tubuh mereka tidak terbakar,rambut dikepala mereka tidak hangus,jubah mereka juga tidak apa-apa bahkan bau asap pembakaran pun tidak ada pada mereka.Sadrak, Mesakh dan Abednego tetap hidup bahkan mereka bertiga tampak berjalan-jalan dalam liang perapian yang menyala-nyala. Ketiganya selamat dari hukuman raja dan Allah menunjukkan kebesaranNya pada raja Nebukadnezar. Tidak mungkin bagi manusia tetapi sangat mungkin bagi Allah dimana Sadrak Mesakh dan Abednego yang dilemparkan kedalam perapian yang menyala-nyala dalam keadaaan terikat lengkap dengan pakaiannya tetapi justru terlihat  sedang berjalan-jalan dengan bebas, juga terlihat pribadi yang ke empat yang disebut sebagai anak dewa mungkin ini malaikat utusan Allah seperti yang dikatakan pada ayat 28,tetapi mungkin juga adalah Allah sendiri. Akan tetapu siapapun itu yang pasti Allah hadir memperlihatan kuasaNya dan menyelamatkan mereka.Setelah mereka bertiga keluar semua orang dapat menyaksikan bahwa mereka tidak terluka. Lalu raja berkata : "Terpujilah Allahnya Sadrak, Mesakh dan Abednego ! Ia telah mengutus malaikatNya dan menyelamatkan mereka sebag mereka tidak mau sujud dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka". Artinya pertolongan Tuhan selalu ada bagi orang-orang yang mengenal Dia, yang bersandar padaNya.


3. Ayat 27-29, Kesetiaan Yang Kokoh Menjadi Kesaksian
Keajaiban yang terjadi sangat memukau raja dan para pejabat lainnya dan dalam kekagumannya raja membuat peraturan baru yang kontras dengan peraturan sebelumnya. Raja yang meremehkan Allah sekarang berseru memuji Allah, ia yang sebelumnya membuat patung untuk disembah sekarang memberi perintah supaya semua orang d iwilayahnya harus menghormati Allah orang Yahudi bahkan diancam dengan hukuman berat bagi mereka yang tidak mentaatinya.Mereka tidak kehilangan jabatan tetapi malah memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya atau setidaknya mereka masih hidup dan tetap menjadi pejabat. Hukuman yang mereka jatuhkan kepada Sadrak,Mesakh dan Abednego menjadi suatu kesaksian kepada mereka bahwa Allah Israel adalah Allah yang berkuasa atas langit dan bumi. Akhirnya raja Nebukadnezar memuji Allahnya Sadrak,Mesakh dan Abednego yang telah mengutus malaikatnya dan menyelamatkan mereka yang telah menaruh kepercayaan kepadaNya.

III. Renungan

Selama manusia hidup didunia ini,manusia tidak akan pernah terlepas dari permasalahan,tantangan bahkan ancaman yang sangat beraneka ragam bentuk dan prilakunya.Masalah ekonomi, pekerjaan,pelayanan,pendidikan,keluarga,kebebasan beribadah dan masih banyak lagi masalah  lainnya . Tidak jarang terjadi bila masalah datang melanda kehidupan kita, ada rasa ketakutan dan kekuatiran bahkan kelelahan akibat tekanan yang terasa begitu berat bagi kita.Banyak juga yang akhirnya menjadi panik tidak tahu apa yang harus dilakukan bahkan meninggalkan Tuhan. Sesungguhnya dalam setiap persoalan yang menjadi masalah bukan terletak pada besar kecilnya namun yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam merespon masalah yang ada. Saat kita menghadapi masalah dengan sikap negatif,penuh dengan keputusasaan,maka akan sangat sulit untuk keluar dari permasalahan tersebut. Sebaliknya ketika kita memiliki respon yang positif melalui iman kita,maka akan mendapatkan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Jangan pernah lari dari persolan,tetapi hendaknya kita harus menghadapi setiap permasalahan dengan iman dan menyerahkan penyelesaiannya dengan kehendak Tuhan. Ancaman terhadap orang percaya selalu ada dimana saja dan kapan saja. Dan orang tidak beriman akan melarikan diri (Yes 30:17) Jangan hanya mencari keselamatan jasmani tapi carilah keselamatan rohani walau banyak penderitaan dan hadapi segalanya dengan iman.

Didalam Tuhan selalu ada mujizat, karena Dia sanggup melalukan perkara yang besar,segala yang mustahil bagi manusia,Tuhan mampu melakukannya bagi kita yang percaya kepadaNya. sampai hari ini mujizat masih ada,jangan pernah bimbang dan takut,karena bersama Tuhan selalu ada pengharapan dan kemenangan.Mujizat itu ada dan tetap ada,sebab kuasa Tuhan itu tidak pernah berubah. "Yesus Kristus tetap sama,baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya" (Ibrani 13:8) Terjadi tidaknya mujizat dalam kehidupan seseorang sangat ditentukan oleh seberapa besar imannya kepada Tuhan. Jikalau kita sendir ragu-ragu bahkan bimbang, itu akan menjadi penghalang bagi Tuhan untuk menyatakan mujizat-mujizatNya. ".... sebab orang bimbang sama dengan gelombang laut,yang diombang ambingkan kian ke mari oleh angin.Orang yang demikian janganlan mengira,bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan" (Yakobus 1:6-7) Artinya, untuk menerima mujizat Tuhan, arahkan dan fokus kita hanya kepada Tuhan,bukan kepada persoalan. Fokus pada masalah akan menambah keraguan kita, sebaliknya jika kita berfokus kepada Tuhan, makan kita akan melihat kuasa Tuhan yang besar dan Iman kita akan semakin dikuatkan. Banyak orang berpikir bahwa mujizat Tuhan hanya berlaku pada zaman dahulu dan tidak berlaku dalam kehidupan dimasa sekarang ini. Tetapi faktanya adalah Tuhan masih melalukan mujizat. Bila ada orang yang tidak mengalami mujizat bukan karena Tuhan tidak sanggup melakukannya, tetapi karena orang itulah yang tidak percaya pada mujizat. Alkitab dengan tegas menulis : "Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk Tuhan ? (Kejadian 18:14a) Sehingga dengan demikian "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya 1" (Markus 9:23a). Sesungguhnya, kematian Yesus di kayu salib untuk menanggung segala dosa kita sehingga kita hidup dalam sukacita dan damai sejahtera adalah suatu mujizat yang terbesar yang pernah kita terima dan masih banyak lagi mujizat-mujizat yang akan kita terima asalkan kita ber iman kepadaNya.


Kesetiaan yang kokoh akan menjadi kesaksian bagi orang lain dan mereka akan ikut serta untuk memuliakan Tuhan.Jadikan penderitaan kita jadi kesaksian sehingga orang lain percaya kepada Tuhan Yesus. "Orang benar akan hidup oleh Iman" (Roma 1:17;Habakuk 2:4) Iman adalah dasar kehidupan umat percaya. Cara hidup dengan iman merupakan teladan yang baik yang dapat ita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari ketika kita menghadapi situasi apapun juga. Dalam Kolose 4:6 ditulis "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih,jangan hambar,sehingga kamu tahu bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang". Melalui perkataan yang positif dan membangun, kita menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan sekaligus menjadi berkat lewat perkataan kita. Perbuatan kita sehari-hari secara langsung maupun tidak langsung sangat berpengaruh terhadap orang lain. Yesus telah menjadi teladan yang baik melalui perkataan maupun perbuatan. Kita pun bisa menjadi teladan yang baik melalui perkataan dan perbuatan dalam iman dan hidup kudus. Jika kita melakukan hal ini hidup kita telah menjadi saksi hidup Kristus yang nyata ditengah dunia ini,Amin
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post a Comment

 
Top